Search This Blog

painting

Wednesday, March 3, 2010

Jumong - Prince of The Legend : Episode 2

Iron Army tidak bisa menemukan Hae Mo Su di gubuk itu. Mereka menuduh Yoo Hwa menyelamatkan dan menyembunyikan Hae Mo Su.
Iron Army: Bunuh semua klan HaBaek.
Iron Army menyerang HaBaek, membunuh semua penduduk HaBaek dan membakar klan mereka. Yoo Hwa ditangkap dan hendak dibawa ke Hyeon To City untuk dieksekusi di sana.
Di pelariannya, saat Hae Mo Su sedang minum di pinggir sungai, ia bertemu dengan kaum pedagang dari klan GyehRu dari negara JolBon. Kepala klan itu bernama Yeon Ta Bal.
Yeon Ta Bal: Apa kau pengungsi?
He Mo Su: Benar.
Yeon Ta Bal: Makanlah bersama kami sebelum kau pergi.
Yeon Ta Bal mengajak Hae Mo Su makan bersamanya. Istri Yeon Ta Bal sedang hamil tua. Yeon Ta Bal bercerita pada mereka bahwa ia sedih klan HaBaek telah dihancurkan oleh Iron Army. Hae Mo Su sangat terkejut.
Yeon Ta Bal: Apa kau mengenal seseorang dari klan HaBaek?
Hae Mo Su: Aku pernah singgah di sana beberapa saat.
Yeon Ta Bal: Mereka dibunuh karena telah menyembunyikan Hae Mo Su.
Hae Mo Su: Apakah tidak ada seorang pun yang selamat?
Anak Buah Yeon Ta Bal: Lady Yoo Hwa tidak dibunuh. Ia akan dibawa ke Hyeon To City untuk dieksekusi karena dialah yang menyembunyikan Hae Mo Su.
Melihat gelagat Hae Mo Su yang sangat terkejut, Yeon Ta Bal menjadi curiga.
Geum Wa dan Pasukan Da Mul sampai ke HaBaek dan melihat wilayah itu sudah hancur dan warganya mati. Geum Wa mengetahui bahwa Yoo Hwa ditangkap dan akan dieksekusi di Hyeon To City, dan berniat untuk menolongnya.
Malamnya, Pasukan Da Mul di bawah pimpinan Geum Wa diam-diam masuk ke camp Iron Army dan menyelamatkan Yoo Hwa.
Yoo Hwa diobati oleh Geum Wa. Saat tersadar, Geum Wa bertanya padanya, "Apa benar kau menyembunyikan Hae Mo Su?". Yoo Hwa tidak menjawab. "Aku adalah sahabat Hae Mo Su. Tolong beri tahu aku, apa dia masih hidup?"
Yoo Hwa memberi tahu bahwa Hae Mo Su masih hidup. Geum Wa dan Pasukan Da Mul berhenti mencarinya. "Karena dia masih hidup, dia pasti akan kembali."
Klan HaBaek hendak melakukan perjalanan ke Hyeon To City untuk berdagang. Hae Mo Su berniat ikut dengan mereka untuk menyelamatkan Yoo Hwa. Di perjalanan, istri Yeon Ta Bal mengalami kontraksi dan akan melahirkan. Mereka terpaksa menunda perjalanan dan mendirikan tenda untuk bermalam. Ketika proses melahirkan, klan itu tiba-tiba diserang oleh komplotan bandit. Beruntung ada Hae Mo Su di sana sehingga mereka semua selamat.
Istri Yeon Ta Bal melahirkan seorang anak perempuan. Yeon Ta Bal memberinya nama, So Seo No.
Kelompok pedagang itu melanjutkan perjalanan ke Hyeon To City. Yeon Ta Bal berniat menemui pejabat Han, Tai Shou, untuk menjual barang dagangannya sekaligus menawarkan Hae Mo Su pada mereka. Namun ia mengingat bahwa Hae Mo Su telah menolong rombongan, istri, dan anaknya sehingga pada akhirnya mengurungkan niatnya.
Yeon Ta Bal menemui Hae Mo Su.
Hae Mo Su: Bagaimana perdagangan Anda?
Yeon Ta Bal: Hahaha... Barang ini terlalu berharga sehingga aku tidak ingin menjualnya.
Hae Mo Su: Barang apa itu?
Yeon Ta Bal: Hae Mo Su.
Hae Mo Su terdiam. "Bagaimana Anda tahu?" tanyanya.
Yeon Ta Bal: Aku mengetahuinya dengan melihat ekspresi matamu saat aku menceritakan tentang nasib klan HaBaek. Kau juga ingin ke Hyeon To City untuk menyelamatkan Ladu Yoo Hwa.
Hae Mo Su: Lalu kenapa kau tidak menjualku pada Tai Shou? Kau pasti akan mendapat banyak keuntungan.
Yeon Ta Bal: Kau menyelamatkan rombonganku. Aku menganggap itu sebagai bayaran untuk barang tersebut. Kau harus pergi secepatnya, jika tidak, kau akan membahayakan klan GyehRu.

Iron Army sudah mencapai Hyeon To City, namun tidak membawa Yoo Hwa. Yeon Ta Bal mencari informasi untuk Hae Mo Su. "Aku mendapat informasi kalau Lady Yoo Hwa telah meninggal dalam perjalanan menuju Hyeon To City." kata Yeon Ta Bal pada Hae Mo Su."

Geum Wa membawa Yoo Hwa ke istana BuYeo. Yeo Mi Eul tidak setuju. Ia ingin bertemu dengan Geum Wa.
Yeo Mi Eul: Kenapa Yang Mulia membawa putri klan HaBaek kemari?
Geum Wa: Seluruh klannya sudah dihancurkan oleh Han. Aku hanya ingin melindunginya dibawah BuYeo.
Yeo Mi Eul: Keputusan itu diambil oleh BuYeo atau oleh Yang Mulia? Apa Yang Mulia jatuh cinta pada Lady Yoo Hwa?
Geum Wa: Kau selalu bisa membaca pikiranku. Jadi aku akan jujur padamu. Aku menikah dengan istriku karena paksaan. Belum ada yang bisa membuat hatiku tertarik, namun sejak pertama kali bertemu dengannya, aku langsung tertarik padanya.
Yeo Mi Eul: Kau harus mendengar nasehatku baik-baik. Aku memberi tahu ini sebagai Yeo Mi Eul yang dulu pernah mencintai Yang Mulia. Lady Yoo Hwa tidak boleh berada di dekatmu.
Namun Geum Wa memutuskan tidak akan mendengarkan nasehat Yeo Mi Eul.
Hae Mo Su telah kembali ke persembunyian Pasukan Da Mul. Geum Wa langsung menuju ke sana untuk menemuinya. Geum Wa meminta Hae Mo Su ikut dengannya ke istana BuYeo untuk menemui ayahnya dan mencari sekutu dari klan lain untuk melawan Han. Hae Mo Su setuju.

Raja Hae Bu Ru bicara dengan Hae Mo Su.
Raja Hae Bu Ru: Jika kau tidak bisa menang, aku tidak akan mau berperang dengan Negara Han. Apa kau bisa menjamin kemenangan kita?
Hae Mo Su: Pertama, alasan GoJoSeon kalah dalam perang adalah karena konflik internal. Tapi sekarang, semua klan dan pengungsi berada dibawah tekanan Han sehingga bisa bersatu untuk tujuan yang sama. Ini alasan kita akan menang. Kedua, Pasukan Han akan pergi jauh untuk berperang. Mereka juga diributkan dengan masalah domestik. Jika Han memutuskan untuk berperang, mungkin akan terjadi kericuhan dan pemberontakan. Ada lagi alasan yang paling penting.
Raja Bu Ru: Apa itu?
Hae Mo Su: Pasukan Han ingin kembali hidup-hidup, sedangkan kita lebih memilih mati dibanding menderita. Yang Mulia, aku bisa menjamin kemenangan di pihak kita.
Raja Bu Ru tertawa, kemudian berkata bahwa ia akan bergabung dengan Hae Mo Su.
Geum Wa kemudian membawa Hae Mo Su menemui Yoo Hwa. Hae Mo Su sangat terkejut melihat Yoo Hwa, dan langsung berlutut dihadapannya. "Aku telah melakukan kesalahan yang tidak bisa dimaafkan. Tolong maafkan aku." katanya.
Yoo Hwa: Kematian ayah dan klanku, tolong balaskan dendam mereka. Kau harus melakukannya.

Istri Geum Wa, Wan Hoo, memanggil Yoo Hwa untuk mengetahui apakah Yoo Hwa datang ke istana berniat untuk menjadi selir Geum Wa. Yoo Hwa berkata ia sama sekali tidak tertarik. Ia ingin pergi dari istana dan membantu pasukan Da Mul. Wan Hoo kemudian mengirin Yoo Hwa ke tempat persembunyiaan Pasukan Da Mul.
Hae Mo Su membantu Yoo Hwa mengangkat air. "Hidup di persembunyian pasti berat untukmu. Melihatmu seperti ini membuat hatiku sakit." katanya pada Yoo Hwa.
Yoo Hwa: Sejak meninggalkan HaBaek, aku tidak pernah merasakan kedamaian. Arwah ayah dan warga klan yang tidak tenang menghantuiku setiap malam. Tapi sekarang tidak lagi. Mereka percaya bahwa Jenderal Hae Mo Su dan Pasukan Da Mul akan membalaskan dendam mereka.
Hae Mo Su: Aku tidak bisa tenang. Perasaan bersalah ini tidak bisa hilang.
Yoo Hwa: Aku mendengar tentang Jenderal sejak umur 16. Aku mendengar Jenderal berusaha sangat keras untuk menolong pengungsi GoJoSeon. Walau aku belum pernah melihatnya, namun aku melukiskan Jenderal dalam pikiranku, juga hatiku. Jika mungkin, aku ingin sekali membantu untuk mencapai tujuannya. Mengetahui bahwa aku telah menyelamatkan Jenderal, aku sungguh tidak menyesal. Situasi ini adalah jalan takdirku. Tolong jangan merasa bersalah lagi.
Yoo Hwa tersenyum. Hae Mo Su memeluknya. Geum Wa melihat mereka dari jauh.

Malamnya, Geum Wa menemui Yeo Mi Eul untuk bercerita padanya. "Aku tidak akan bisa memenangkan hati Lady Yoo Hwa, karena hatinya sudah menjadi milik Hae Mo Su. Jika orang itu bukan Hae Mo Su, aku akan bertarung dengannya sampai mati. Tapi, itu adalah Hae Mo Su. Untuk Hae Mo Su, aku akan menyerah. Demi Hae Mo Su dan untuk mengalahkan Han, aku bahkan akan menyerahkan nyawaku."

Persiapan untuk peperangan dimulai. Geum Wa dan Hae Mo Su memproduksi senjata, melatih pasukan dan mencari sekutu dari klan-klan lain.
Malam itu, Yoo Hwa bekerja sampai larut malam untuk meruncingkan kayu panahan. Hae Mo Su mendatanginya dan menyuruhnya untuk beristirahat. Yoo Hwa menolah dan ingin terus bekerja. "Nona.." Hae Mo Su menarik tangan Yoo Hwa dan memasangkan sebuah cincin ke jari Yoo Hwa. "Selain benda ini, aku tidak tahu lagi bagaimana cara untuk menyatakan perasaanku. Setelah kita menang melawan Han, aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu. Bisakah kau menerima perasaanku?"
Yoo Hwa terdiam. Hae Mo Su memeluknya.

Yeo Mi Eul berbincang dengan perdana menteri.
Yeo Mi Eul: Burung Berkaki Tiga di matahari BuYeo, pasti melambangkan Hae Mo Su. Hae Mo Su hanya memperalat BuYeo untuk membebaskan pengungsi GoJoSeon. Setelah ia berhasil, ia akan mengambil alih BuYeo.
Perdana Menteri: Yang Mulia Raja sudah mengumumkan perang dengan Negara Han. Apa yang harus kita lakukan?
Yeo Mi Eul: Bunuh Burung Berkaki Tiga.
Perdana Menteri: Apa kau punya rencana?
Perdana Menteri dan Yeo Mi Eul menemui Raja Bu Ru.
Perdana Menteri: Jika perkataanku salah, Yang Mulia bisa memenggalku. Xing dan klan yang lain telah setuju untuk berperang. Tapi, apakah mereka ada dibawah kendali Yang Mulia? Mereka ada dibawah kendali Hae Mo Su. Mereka setuju bergabung setelah mendengar nama Hae Mo Su.
Yeo Mi Eul: Pengaruh Hae Mo Su telah melewati BuYeo dan Yang Mulia. Jika ini dilanjutkan, Hae Mo Su akan disebut sebagai pahlawan GoJoSeon.
Perdana Menteri: Setelah Han dikalahkan, Hae Mo Su akan membangun negara baru. Klan-klan akan bersatu dan membangun sebuah negara bersama. Mereka akan menjadi sangat berkuasa. Bagaimana BuYeo bisa mengatasi hal itu? Matahari BuYeo akan lenyap. Jika perkataanku salah, Yang Mulia bisa memenggalku.

Seorang Pasukan Da Mul memberi tahu Hae Mo Su kalau ratusan pengungsi ditangkap dan akan dibawa ke Hyeon To City. Hae Mo Su hendak menyelamatkan mereka, namun Geum Wa ingin persoalan itu diserahkan padanya. Hae Mo Su hanya perlu fokus pada perang dengan Han. Setelah awalnya tidak setuju, Hae Mo Su akhirnya menyetujui hal itu.

Malamnya saat hendak penyelamatan, Hae Mo Su juga berniat pergi. Ia pergi lebih dulu di banding Geum Wa. Perdana menteri memberi informasi yang salah pada Geum Wa sehingga Geum Wa terlambat. Salah satu pasukan BuYeo mengabarkan pada pasukan berkuda Han telah diberi tahu soal penyerangan Hae Mo Su. Mereka hendak menjebak Hae Mo Su.
Pasukan Da Mul dibawah komando Hae Mo Su menyerang pasukan Han dan menyelamatkan pengungsi. Pasukan Han bisa dikalahkan dengan mudah dan mereka kabur. Tiba-tiba, banyak pengungsi keluar dan mendekati Pasukan Da Mul. Para pengungsi itu ternyata adalah pasukan Han yang menyamar. Peperangan terjadi antara pasukan Da Mul dan pasukan Han. Beberapa saat setelah itu, Iron Army datang dan menangkap Hae Mo Su. Pasukan Da Mul mengalami kekalahan, semuanya tewas tanpa tersisa.
Geum Wa datang terlambat. Salah seorang pasukan Da Mul yang sekarat mengatakan bahwa Hae Mo Su ditangkap dan dibawa ke Hyeon To City.
Mendengar itu, Yoo Hwa pergi ke Hyeon To secara diam-diam untuk melihat Hae Mo Su. Hae Mo Su diikat di alun-alun kota. Kedua mata Hae Mo Su sudah dibutakan. "Bukankah kau berjanji akan membalaskan dendamku? Kenapa kau jadi seperti ini? Ini Yoo Hwa."
Yoo hwa mendengar salah seorang warga berkata: Matanya telah dibutakan. Ia akan dibawa ke Negara Han untuk dihukum mati.
Yoo Hwa hendak berjalan menuju Hae Mo Su, namun Geum Wa menghalanginya.
Yoo Hwa menangis: Hae Mo Su buta, ia tidak bisa melihatku. Aku sedang mengandung... anak Hae Mo Su. Aku harus memberi tahu padanya bahwa ia akan memiliki anak.
Geum Wa: Kita harus pergi dari tempat ini. Aku akan menyelamatkannya Hae Mo Su. Aku akan menyelamatkannya walau harus mengorbankan nyawaku.

cr : nisasuju-chudam

Please Repost with Full Credit and include our link..Thanks..^^

No comments:

Post a Comment